Bank Jatim Optimalisasi Pendapatan Daerah Melalui e-Payment

Date: 05 september 2014

Kategori : Semua Berita


Bank Jatim Gathering Dengan Pemda

Sebagai komitmen dalam mewujudkan misi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta ikut mengembangkan usaha kecil dan menengah, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus melakukan berbagai upaya untuk mencapainya. Disamping terus berinovasi dalam pengembangan produk dan layanan yang beragam serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, langkah-langkah strategis terus diupayakan Bank Jatim agar mampu menggerakkan roda bisnis menjadi lebih baik sehingga mampu berperan dalam memajukan daerah di Jawa Timur.

Salah satu langkah strategis tersebut adalah Bank Jatim memprakarsai acara gathering bersama Sekda, BPKAD, serta DPPKAD Se-Jawa Timur yang diadakan di Hotel Bumi Surabaya, Jumat (5/9).

Acara yang bertujuan untuk mensinergikan peran masing-masing lembaga dalam membangun dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut secara langsung dibuka oleh Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto.

“Kita semua pada dasarnya memiliki tugas dan peran masing-masing yang tujuan akhirnya adalah memajukan daerah khususnya Jawa Timur,” kata Hadi Sukrianto dalam sambutannya.

Lebih lanjut Hadi mengatakan sebagai lembaga keuangan, Bank Jatim telah 53 tahun lebih menjalankan tugasnya dalam mengelola aset daerah baik yang berasal dari simpanan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kotamadya/Kabupaten se-Jawa Timur untuk selanjutnya diteruskan kepada masyarakat dalam bentuk kredit yang penggunaannya dapat menggerakan perekonomian masyarakat dan daerah Jawa Timur.

“Dengan pertimbangan tersebut, upaya untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur kami rasa akan jauh lebih baik lagi jika kita dapat mensinergikan tugas dan peran kita bersama-sama dengan mengkomunikasikannya secara lebih baik salah satunya melalui acara gathering ini,” tambah Hadi.

Dalam acara tersebut turut hadir akademisi dan praktisi bisnis Rhenald Kasali yang memberikan seminar singkat berjudul “Strategic Agility : Pemerintah Yang Tangkas Dalam Merespon Banyak Kesempatan”.

Menurut Rhenald, dalam hal membangun daerah agar terus tumbuh dan berkembang maka setiap lembaga pemerintah harus tanggap dalam merespon setiap kesempatan / potensi yang ada di daerahnya dengan kemampuan menganalisis dengan berbagai strategi yang terbaik dan sesuai bagi daerah tersebut.

“Hal yang selama ini sering terjadi dan menghambat suatu perubahan pada daerah adalah adanya kekakuan dalam segala hal yang sudah melekat kuat dan terlalu birokrasi sehingga pertumbuhan dan kemajuan suatu daerah berjalan tidak maksimal,” ujar Rhenald.

Kekakuan ini sering kali menimbulkan prasangka/kecurigaan tentang adanya kepentingan yang terselubung didalamnya, sehingga menimbulkan suatu sifat yang disebut neophobia atau ketakutan atas suatu perubahan yang baru.

Padahal menurut Rhenald jika kekakuan tersebut bisa diatasi dengan sikap yang terbuka serta mampu melihat berbagai potensi yang ada, maka perubahan dapat membawa kebaikan bagi semua.

“Maka disinilah point utama dari pembahasan ini yaitu bagaimana Pemerintah Daerah maupun lembaga lainnya untuk dapat memiliki kemampuan untuk berfikir strategis serta terbuka agar dapat melihat peluang yang ada sehingga dapat membangun daerah menjadi lebih baik,” terang Rhenald.

Peran Bank Jatim Dalam Kemajuan Jawa Timur

Sebagai Bank-nya Masyarakat Jawa Timur, Bank Jatim terus berupaya memberikan yang terbaik sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan Jawa Timur secara berkelanjutan.

Semua itu tak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kotamadya/Kabupaten, dengan komposisi kepemilikan saham Bank Jatim yang dimiliki sebesar 80%, karena itu Bank Jatim selalu berusaha mencapai yang terbaik dalam kinerja keuangan.

Sebagai komitmen untuk memperbesar kontribusi dalam membangun perekonomian daerah yang pada akhirnya berimbas pada geliat perekonomian nasional, Bank Jatim terus melakukan pembenahan di segala lini bisnis. Salah satu pembenahan yang dilakukan adalah melalui BPD Regional Champion. Melalui BRC ini, ke depan diharapkan Bank Pembangunan Daerah menjadi bank terkemuka di daerah melalui produk dan layanan yang kompetitif yang dikelola secara profesional dalam rangka pertumbuhan ekonomi regional.

Untuk bisa mewujudkan menjadi BRC yang ditargetkan dapat dicapai Bank Jatim pada akhir tahun 2014 ini diperlukan adanya tiga pilar yang kokoh, yaitu ketahanan kelembagaan yang kuat, kemampuan sebagai agent of regional development, serta kemampuan melayani kebutuhan masyarakat.

Untuk itu maka sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah perlu ditingkatkan, baik dari sisi pengelolaan keuangan daerah, mendorong pertumbuhan ekonomi dengan pemberian kredit produktif kepada UMKM, serta sinergi dengan PEMDA dalam hal pelayanan publik seperti pembayaran PBB, BPHTB, PKB, Pajak daerah lainnya (PHRI), PDAM RSUD dan layanan e-payment lainnya.

Menurut Hadi Sukrianto, banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan e-payment Bank Jatim diantaranya mempermudah dan mendekatkan layanan kepada masyarakat, mencegah kebocoran penerimaan pendapatan daerah, meningkatkan efisiensi PEMDA dalam tertib administrasi dan penyediaan SDM.

“Target kami di tahun mendatang dapat menyediakan total solution secara realtime online  untuk segala jenis penerimaan dan layanan publik, sekaligus berfungsi sebagai gateway bagi semua bank yang berpartisipasi,” terangnya.

Hadi menambahkan sinergi yang diupayakan Bank Jatim dengan PEMDA tidak hanya sebatas itu, melalui program Corporate Social Responsibility Bank Jatim Peduli juga secara rutin telah dilaksanakan dengan memberikan bantuan di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, sosial, hingga budaya kepada masyarakat Jawa Timur dan sekitarnya.
“Sinergi ini diharapkan terus tumbuh seiring besarnya harapan untuk menjadikan Jawa Timur menjadi daerah yang semakin maju, karena hanya dengan bersama-sama kita dapat mewujudkan hal tersebut,” tegas Hadi. (cap)